Berita Baru Klik Di bawah ini

Berita Terbaru Klik di bawah ini

Pages

Kamis, 14 April 2011

Sajian Berbumbu Kacang Khas Madiun

Rawon buntut (Foto: Google)
Rawon buntut (Foto: Google)
JIKA mampir ke Kota Madiun, jangan lupa untuk berwisata kuliner. Di sana Anda bakal menemukan banyak makanan serba-berbumbu kacang yang memiliki cita rasa beragam.

Dari Madiun, kita kenal makanan khas berupa pecel. Namun, sebenarnya bukan hanya pecel madiun yang dimiliki salah satu kota di Jawa Timur itu. Kota tersebut juga mempunyai banyak hidangan khas lain dengan cita rasa yang melegenda. Mari kita bahas soal pecel madiun terlebih dulu. Saking populer makanan satu ini, Madiun sampai dijuluki kota pecel. Nasi pecel khas Madiun dikenal bergizi dan baik untuk kesehatan. Pecel ini terdiri atas rebusan sayuran seperti bayam, taoge, kacang panjang, kemangi, daun turi, dan krai (sejenis mentimun). Sayuran tersebut lalu disiram dengan sambal pecel. Bisa dibilang, menu ini mirip salad, tetapi dengan penyajian dan dressing yang berbeda.

Aneka sayuran, kecuali daun kemangi, dalam menu pecel madiun sebelumnya telah direbus terlebih dahulu. Khusus daun kemangi, fungsinya adalah untuk menambah kelezatan panganan yang kebanyakan dijual dengan harga yang murah ini.
Executive Chef Hotel Ibis Mangga Dua Jakarta Raymond Susanto mengatakan, pecel madiun sangat mirip dengan gado-gado. Hanya, yang membedakan keduanya adalah campuran daun dan bunga turi dalam bahan pecel. Selain itu, pecel madiun lebih segar karena aroma daun jeruk dan kemanginya. “Yang khas dari Madiun adalah bunga dan daun turi. Kalau tidak ada, itu gado-gado namanya,” kata Raymond.

Kekhasan lain pecel madiun adalah sambal yang disajikan di atas tumpukan sayuran. Bahan utama sambal pecel, yakni kacang tanah dan cabai rawit yang dicampur dengan bahan lain, seperti daun jeruk purut, bawang, asam jawa, merica, dan garam. Bahkan, tidak sedikit sambal pecel yang dijual dalam bentuk jadi untuk menambah praktis penyajiannya. Jika ingin rasa yang lebih pedas, saat pengolahan dengan cara ditumbuk, cukup tambahkan beberapa buah cabai rawit atau cabai merah.

“Sebenarnya tidak hanya untuk pecel, sambal pecel juga lezat disandingkan dengan hidangan lain semisal gorengan,” sebut Raymond.

Di Madiun, pecel banyak dijual di pinggir jalan sebagai jajanan kaki lima dengan cara penyajian yang khas, yaitu dihidangkan dalam wadah pincuk alias daun pisang. Namun, ada pula yang menggunakan kertas nasi sebagai alas. Selain itu, aneka sayuran tersebut biasanya juga dihidangkan dengan nasi panas atau lontong.

Sebagai pelengkap, pecel sering pula dihidangkan bersama rempeyek kacang atau rempeyek udang. Bahkan, di beberapa tempat, ada yang menyajikan hidangan pelengkap pecel berupa daging ayam atau jeroan, juga tahu dan tempe bacem.
Selain pecel, Madiun juga memiliki hidangan bernama tepo tahu. Nama menu ini mungkin asing di telinga jika Anda belum pernah datang ke Madiun. Itu sebabnya, jika mampir ke Madiun, Anda wajib mencicipi hidangan Nusantara yang satu ini. Tepo tahu memiliki arti yang sesuai dengan namanya. Tepo berarti lontong, dan tahu artinya tahu yang digoreng.

Tepo terbuat dari beras, lalu dibungkus dengan daun pisang berbentuk limas atau piramida yang kemudian direbus berjam-jam hingga matang. Untuk penyajiannya, menu ini mencampurkan lontong dan tahu yang sudah digoreng sedikit kering serta dicampur dengan kuah unik. Mengapa unik? Karena kuah untuk tepo tahu dibuat dari campuran kacang tanah goreng, cabai, bawang putih, dan garam yang digoreng bersama daun jeruk. Setelah digoreng, semua bumbu tersebut diulek serta diolah dengan air gula dan kecap manis. Rasanya sangat khas, perpaduan antara manis, asam, pedas, dan sedikit wangi.

0 komentar:

Posting Komentar